Senin, 30 Juni 2014

Legislasi Lamban, Kenapa Tanya?

Carut marut rekapitulasi pemilu legislatif telah usai. Kini tinggal beberapa bulan lagi pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang baru akan dilaksanakan. Artinya, tidak lama lagi anggota Dewan periode 2009-2014 akan purna. Harapan kita, mereka yang masih duduk di kursi Dewan ini memaksimalkan kinerjanya. Menyelesaikan tugas dengan penuh tanggung jawab dan konsekuen.
Namun, harapan kita tidaklah sama kenyataan. Banyak anggota Dewan yang sering malas-malasan. Kursi Dewan pun sering kosong di setiap rapat. Padahal banyak tugas menanti dikerjakan. Salah satunya realisasi legislasi Rancangan Undang-undang (RUU).
Akibatnya, target pengesahan sejumlah RUU dalam Progam Legislasi Nasional (Prolegnas) dikhawatirkan tidak bisa tercapai. RUU tersebut tersendat di DPR tanpa perkembangan. Apalagi kini sebagian besar anggota Dewan kembali mencalonkan diri dalam Pileg. Mereka sibuk dengan agenda pemilu. Tugas sebagai wakil rakyat pun dikorbankan.
Hal senada tidak hanya terjadi di tingkat pusat. Di beberapa DPRD, penyusunan raperda hanya diam di meja Dewan. Di DPRD DKI Jakarta saja, puluhan raperda terancam mangkrak. Banyak anggota Dewan yang sibuk nyaleg. Sekali lagi, amanat rakyat pun dikorbankan.
Ironisnya, untuk kunjungan kerja justru hampir tidak ada yang absen. Baru-baru ini saja, anggota DPRD Gunungkidul menggelar kunjungan kerja ke Jakarta. Kini, mereka ancang-ancang menggelar kunjungan ke daerah lain (Harian Jogja, 13/05). Tentu hal tersebut mengusik nalar kita. Jika kunjungan kerja perlu dilakukan, pertanyaannya : mengapa harus dilakukan di sisa-sisa akhir jabatan?. Sehingga muncul persepsi bahwa kunjungan kerja hanyalah tamasya ala anggota Dewan saja.
Gelaran Pileg 2014 sudah berlalu. Nama-nama yang lolos ke Senayan sudah bisa ketahui. Mereka inilah yang secara “sukarela” harus menerima tunggakan legislasi dari anggota Dewan periode sebelumnya. Menuntaskan pekerjaan rumah (PR) tersebut tidak mudah. Disinilah kualitas anggota Dewan yang baru akan diuji. Apakah mereka benar-benar mengabdi atau justru ingkar janji.
Untuk itulah, perlu adanya pengawasan terhadap kinerja anggota Dewan. Pengawasan harus diikuti dengan sanksi yang tegas. Pemecatan bisa saja dilakukan jika terbukti ada anggota Dewan yang hanya leyeh-leyeh di gedung Dewan. Dengan ini mereka akan berpikir dua kali jika ingin pasif, bolos dengan berbagai kepentingan yang tidak jelas.
Kini rakyat tidak sabar menanti. Politisi yang bekerja dengan hati. Bukan sepenuh gaji. Kuantitas anggota Dewan haruslah sebanding dengan kualitas. Tidak ada lagi tugas yang tidak tuntas. Tanggung jawab sebagai wakil rakyat tidak terlepas. Kiranya itulah sosok yang diidamkan rakyat. Lalu apakah pilihan rakyat kali ini tepat? Mari kita tunggu !

Hippermoralitas dan Pemilu 2014


      Hippermoralitas dan Pemilu 2014

            Ironis memang, di tengah harapan masyarakat untuk tercipta pemilu yang damai dan tertib, kampanye terbuka oleh partai politik (parpol) justru banyak melanggar aturan dan menimbulkan masalah. Berbagai aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) seperti angin lalu. Semangat deklarasi kampanye berintegritas mulai kandas. Inilah potret kampanye menuju pemilu 2014 yang diwarnai berbagai pelanggaran-pelanggaran oleh parpol.
            Bahkan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memutuskan semua parpol melanggar kampanye pada hari pertama kampanye. Padahal sehari sebelumnya seluruh parpol telah menandatagani kampaye berintegritas Berintegritas berarti taat aturan, damai, bersih, demokratis (Harian Jogja, 18 Maret 2014).
            Pelanggaran seperti ini telah mencerminkan adanya hippermoralitas dalam proses kampanye, dimana parpol tidak bisa menentukan mana yang lebih baik dan mana yang kurang bermanfaat. Pelanggaran seperti politik uang misalnya, baik itu dalam bentuk bagi-bagi amplop, atau sembako sebagai penarik massa saat kampanye tentu akan merusak moral masyarakat. Selain itu konvoi kendaraan massa hanya akan mengganggu ketertiban umum dan berpotensi memicu konflik. Sudah seharusnya bagi parpol yang memiliki tanggungjawab moral mencegah hal-hal itu terjadi.
            Secara hukum, jelas pelanggaran tersebut bertentangan dengan bermacam aturan. Seperti halnya konvoi kendaran yang melanggar peraturan KPU No.15/2013. Pelibatan anak kecil yang notabene belum cakap hukum dalam kampanye, yang menyalahi Undang-undang No.23/2002 tentang perlindungan anak, dan masih banyak lagi.
            Lalu apa yang seharusnya dilakukan parpol dan capres untuk memperbaiki kondisi yang demikian? Adakah cara lain agar tercipta kampanye yang efektif dan efisien? Jawabannya : ada, memalui kampanye dialogis.
            Kampanye dialogis adalah kampanye yang langsung bertatap muka dengan masyarakat. Selanjutnya, kampanye dialogis bisa menjadi solusi hippermoralitas masyarakat yang memiliki banyak sisi positif. Baik bagi parpol berserta capres maupun bagi masyarakat.      
Pertama, meningkatkan elektabilitas partai. Kampanye dialogis memungkinkan komunikasi dua arah antara partai dengan masyarakat. Saling berdialog tentang visi-misi partai, tentang perubahan ke depan, sembari menampung aspirasi dan keluhan masyarakat. Hal ini lebih menyentuh dan tidak menutup kemungkinan akan menaikkan citra partai.
            Kedua, sebagai sarana pendidikan politik. Bertatap muka secara langsung, juga menjadikan masyarakat lebih melek politik. Dalam hal ini masyarakat mendapat wawasan politik yang mencerahkan, tidak saling sindir dengan lawan politik yang justru bisa menurunkan citra parpol maupun capres itu sendiri.
            Ketiga, minim pelanggaran. Tanpa harus menggunakan hiburan terbuka dan arak-arakan dengan massa ribuan jumlahnya, yang belum tentu simpatisan parpol itu sendiri. Kampanye dialogis dengan massa yang relatif sedikit, justru lebih efisien tanpa melanggar aturan dan menciptakan iklim kampanye yang lebih kondusif.
            Keempat, membentuk sikap kritis. Adanya diskusi program-progam dari berbagai parpol, bisa menumbukan nalar kritis masyarakat untuk menentukan siapa calon pemimpin yang benar-benar pro-rakyat. Akhirnya,dengan kampanye dialogis, terwujudlah kampanye yang santun dan bermartabat.
            Pesta demokrasi yang akan dirayakan lebih dari 250 juta rakyat Indonesia ini selalu menjadi bahan pembicaraan yang menarik, hingga muncul sebuah humor politik. Jusuf Kalla dalam sebuah dialog dengan guru besar di Fakultas Kedokteran UI menganalogikan pemilu seperti kompetisi musik. Parpol sebagai band sedangkan capres sebagai vokalis dari partainya masing-masing. Band beserta beserta vokalis harus terus mengasah kulaitas bermusiknya. Dalam artian, baik parpol maupun capres senantiasa meningkatkan kinerja partai, integritas, dan kompetensi kadernya. Sehingga semakin menarik simpati masyarakat.
            Selanjutnya, kita sebagai masyarakat bisa berpikir kritis dan anti apatis dengan pemilu yang kini tinggal menghitung hari. Gunakan hak pilih untuk memilih calon wakil rakyat yang kompeten, jujur dan bersih. Bukan yang sekarang obral janji, esoknya mengingkari. Selamat memilih.

BEASISWA DATAPRINT 2014








Bagi kalian yang yang butuh dana pendidikan, nunggu beasiswa dari kampus belum muncul-muncul, nih ada beasiswa DataPrint.
Program beasiswa DataPrint telah memasuki tahun keempat. Setelah sukses mengadakan program beasiswa di tahun 2011 hingga 2013, maka DataPrint kembali membuat program beasiswa bagi penggunanya yang berstatus pelajar dan mahasiswa.  Hingga saat ini lebih dari 1000 beasiswa telah diberikan bagi penggunanya.
Di tahun 2014 sebanyak 700 beasiswa akan diberikan bagi pendaftar yang terseleksi. Program beasiswa dibagi dalam dua periode. Tidak ada sistem kuota berdasarkan daerah dan atau sekolah/perguruan tinggi. Hal ini bertujuan agar beasiswa dapat diterima secara merata bagi seluruh pengguna DataPrint.  Beasiswa terbagi dalam tiga nominal yaitu Rp 250 ribu, Rp 500 ribu dan Rp 1 juta. Dana beasiswa akan diberikan satu kali bagi peserta yang lolos penilaian. Aspek penilaian berdasarkan dari essay, prestasi dan keaktifan peserta.
Beasiswa yang dibagikan diharapkan dapat meringankan biaya pendidikan sekaligus mendorong penerima beasiswa untuk lebih berprestasi. Jadi, segera daftarkan diri kamu, klik kolom PENDAFTARAN pada web ini!
Pendaftaran periode 1   : 7 Februari – 30 Juni 2014
Pengumuman                : 10 Juli 2014

Pendaftaran periode 2   : 1 Juli – 31 Desember 2014
Pengumuman                : 12 Januari 2015

PERIODE
JUMLAH PENERIMA BEASISWA
@ Rp 1.000.000 @ Rp 500.000 @ Rp 250.000
Periode 1
50 orang
50 orang
250 orang
Periode 2
50 orang
50 orang
250 orang

Persyaratan Umum:
1.  Pelajar/mahasiswa aktif dari tingkat SMP hingga perguruan tinggi untuk jenjang D3/S1
2.  Terlibat aktif di kegiatan atau organisasi sekolah/perguruan tinggi
3.  Tidak terlibat narkoba atau pernah melakukan tindak kriminal
4.  Tidak sedang menerima beasiswa dari perusahaan lain. Jika saat ini peserta masih menerima beasiswa   dari kampus, peserta berhak mengikuti pendaftaran beasiswa dari DataPrint.
5. Penerima beasiswa di periode 2 tahun 2013 tidak dapat menjadi penerima beasiswa di periode 1 tahun 2014.

Peraturan cara penulisan essay:
1. Essay merupakan opini pribadi. Tuangkan ide kamu semenarik mungkin.
2. Penulisan dan tata bahasa sesuai dengan kaidah EYD.
3. Panjang tulisan minimal 100 kata, maksimal 500 kata.
4. Penulisan kutipan atau data tanpa menyertakan sumber/link akan dianggap copy paste dan formulir akan didiskualifikasi oleh panitia.
5. Bagi pemilik blog, tuliskan informasi mengenai program beasiswa DataPrint (bukan essay) di blog kamu, sertakan juga link/tautan ke website beasiswa DataPrint (www.beasiswadataprint.com)  dan website DataPrint (www.dataprint.co.id) . Kemudian cantumkan link yang berisi informasi ini ke dalam kolom “URL BLOG” di formulir pendaftaran. Pencantuman informasi dalam blog kamu akan menambah poin dalam penilaian sebesar 1-3 poin.
Contoh penulisan link:  www.blogsaya.com/beasiswadataprint.html
Jadi, bukan hanya penulisan nama blog seperti www.blogsaya.com .


berikut contoh kupon beasiswa Dataprint 2014
kupon tersebut ada di dalam kemasan Dataprint, tentunya kemasan yang terbaru lho...



ESSAY UNTUK PELAJAR:
Seandainya saya menjadi Menteri Pendidikan

ESSAY UNTUK MAHASISWA
Mempersiapkan generasi muda menghadapi era Pasar Bebas ASEAN

Buruan tunggu apalagi, selagi banyak kesempatan, semoga sukses,
Selengkapnya klik situs......................> www.beasiswadataprint.com
Atau bisa juga kunjungi---------------> www.dataprint.co.id

Good Luck semuanya, Salam Pendidikan Indonesia